Pria ini Sangat Setia dan Menunggu Kekasihnya Hingga 20 Tahun di Stasiun

loading...

Pria ini Sangat Setia dan Menunggu Kekasihnya Hingga 20 Tahun di Stasiun - Kisah ini sangat menggugah hati siapapun yang mendengarnya, bagaimana perjuangan cinta dan kesetiaan seorang pria pada kekasih hatinya. Inilah kisah seorang pria dari Taiwan yang degan setia menunggu kepulangan kekasihnya selama 20 tahun di Stasiun Kereta Api.

Pria dari Taiwan ini tumbuh dewasa dan menua di stasiun kereta api. Bukan tanpa alasan ia duduk di depan stasiun kereta api selama puluhan tahun lamanya. Pria tersebut diketahui bernama Ah Ji itu dengan setia menunggu kekasih hatinya yang tidak kunjung muncul di hadapannya.

Sekitar dua puluh tahun yang silam, Ah Ji menanti sang kekasih di stasiun kereta api di Tainan, kota di bagian selatan Taiwan. Saat itu Ah Ji telah berjanji bersama kekasihnya untuk bertemu di stasiun kereta pada jam dan waktu yang telah disepakati.

Dengan rasa gembira dan penuh semangat, Ah Ji memakai pakaian rapi dengan setelan kemeja dan celana panjangnya untuk menjemput sang pujaan hati yang segera datang ke stasiun. Tetapi, sang kekasih sampai hari ini pun tak kunjung datang. Setiap hari Ah Ji terus menanti dan tidak akan pulang sebelum kekasihnya datang menemuinya.

Ah Ji saat ini telah berusia 47 tahun tetap setia menanti kekasihnya. Di stasiun ia masih duduk dengan pakaian yang sama seperti awal kedatangannya. Namun sekarang pakaian yang ia kenakan sudah lusuh, wajah dan fisik Ah Ji pun sudah tampak semakin menua. Maklum saja 20 tahun menunggu dan tidak pernah pulang ke rumah.

Kesetiaan Ah Ji pada kekasihnya yang tidak pernah datang, membuat dirinya dijuluki sebagai pria 'Hachiko' dari Taiwan. Seperti yang diketahui banyak orang yang tahu kisah 'Hachiko' yang merupakan kisah seekor anjing di Jepang yang setia menunggu tuannya datang di stasiun kereta api.

Dua puluh tahun menunggu dan menunggu kekasih yang tak pernah datang, Ah Ji selayaknya orang yang depresi berat. Di stasiun ia tidak berbicara pada siapapun. Saat ditanya masa lalunya, ia hanya diam membisu.

Adapun pihak keluarga Ah Ji, sangat merasa kasihan dan menyuruh Ah Ji untuk pulang dan meninggalkan stasiun. Tetapi Ah Ji tidak mau dan kukuh mengatakan bahwa ia ingin memilih untuk tetap menunggu, ia yakin pada saatnya nanti kekasihnya akan kembali padanya.

Baca juga:
Rahasia Negara paling bahagia di dunia
Keindahan desa paling ekstrem di dunia
Takut pada masa depan? Bisa jadi ini penyebabnya

Tak hanya dari pihak keluarga yang kasihan kepada Ah Ji, pekerja sosial juga pernah menawarkan diri untuk mengurusnya, tapi lagi-lagi permintaan tersebut ditolaknya. Sejumlah orang yang melewati stasiun kerap kali memberikan Ah Ji makanan. Untuk kebutuhan buang air kecil dan mandi, Ah Ji melakukannya di toilet umum.

Sungguh menyedihkan kisah pria ini...

loading...