7 Penyebab Malasnya Orang Naik Angkutan Umum

7 Penyebab Malasnya Orang Naik Angkutan Umum - Angkutan umum yang kita lebih kenal dengan nama Angkot, adalah sebuah kendaraan umum yang hampir tersedia di setiap daerah di Indonesia. Di kota besar maupun kota kecil selalu tersedia jenis angkutan ini, kecuali di kota Yogyakarta.

Pada masanya angkutan umum selalu menjadi pilihan utama masyarakat yang hendak bepergian, mulai dari anak sekolah, ibu-ibu yang pergi ke pasar, atau untuk pergi menuju tempat kerja. Tetapi itu dulu, sekarang banyak orang sudah mulai meninggalkan moda transportasi umum ini, sekarang ini banyak orang yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti motor untuk kendaraan sehari-hari.

Hasilnya sekarang banyak sekali angkutan umum yang tidak terisi sebagaimana mestinya. Bila pun ada yang terisi tetapi sudah tidak banyak lagi, terlebih di beberapa daerah terjadi hal yang parah dimana angkutan umum kosong tanpa ada satu penumpang pun didalamnya.

Mulai banyaknya orang yang meninggalkan transportasi umum memang telah menjadi fenomena tersendiri, apalagi naiknya harga BBM yang mengikuti harga pasar internasional juga menimbulkan dampak besar untuk masyarakat, BBM naik tarif angkot pun naik mungkin hal itulah yang jadi alasan banyaknya orang enggan untuk naik angkot lagi.

Keadaan ini semakin diperparah dengan mudahnya masyarakat mendapatkan kredit kendaraan, yang juga jadi alasan kenapa orang tidak memakai angkutan umum. Sekarang hampir setiap keluarga mempunyai kendaraan pribadi di rumahnya baik itu sepeda motor ataupun mobil.

Hal tersebut sangat dirasakan oleh para pengemudi angkot yang dari hari ke hari penghasilannya kian menurun, seiring dengan penurunan jumlah penumpang yang mau menggunakan angkot. Namun masyarakat juga tidak bisa disalahkan akan ketidakmauannya untuk naik angkot, disisi lain masyarakat punya alasan tersendiri kenapa tidak mau menggunakan angkot sebagai alat transportasinya sehari-hari.

Alasan Umum Orang Malas Naik Angkutan Umum:

Polusi

Banyaknya angkutan umum yang tidak layak operasi tetapi masih tetap saja dipakai dan membuat udara sekitar jadi tercemar, tak sedikit polusi yang ditimbulkan oleh angkutan umum ini.

Banyak kendaraan yang hanya menempel sticker lulus uji emisi hanya sebagai formalitas saja, padahal kondisi sebenarnya kendaraan tersebut sudah tidak layak lagi berkeliaran di jalan raya.

Misalnya, dalam sebuah uji emisi, setelah diperiksa dengan alat sensor, diketahui bahwa kepekatan asap dari Metro Mini tersebut mencapai 99,7 persen. Sementara ambang batas yang ditetapkan hanya berada pada angka 50 persen saja.

Ugal-ugalan

Selain angka kriminalitas yang sering terjadi di angkutan umum, terkadang cara supir mengemudikan angkotnya pun tidak memperhatikan keselamatan para penumpangnya karena fokus mengejar setoran, mereka bertindak seolah jalan raya adalah sirkuit sehingga mereka memacu kendaraannya tidak pada batas yang ada. Padahal sudah banyak kasus kecelakaan karena tindakan para pengemudi angkutan umum yang ugal-ugalan seperti itu.

Kriminalitas

Ini yang sering jadi pertimbangan utama untuk tidak menggunakan angkutan umum. Keamanan yang belum menjadi jaminan dalam pengelolaan angkutan umum ini. Sehingga banyak penumpang merasa khawatir akan keselamatan mereka. Beberapa kasus pun sudah terjadi didalam angkutan umum, seperti pencopetan penculikan, dan pemerk0saan kerap terjadi di angkutan umum.

Kotor

Kondisi yang paling jamak ditemui saat naik angkutan umum, dan sudah pasti membuat penumpang tidak nyaman dengan kondisi ini. Bukan cuma kotor saja, mungkin ada aroma-aroma yang tidak enak untuk dicium jika kondisinya seperti itu.

Memang kondisi ini bukanlah sepenuhnya kesalahan dari si supir atau pun pemilik angkot, pasti saat akan mulai jalan, angkot pasti bersih, tidak ada kesadaran dari penumpang yang mungkin membuang bekas makan atau minum sembarangan atau pun puntung rokok yang dibuang di dalam angkutan umum.

Rokok

Untuk sebuah angkutan umum, jarang sekali yang memberikan fasilitas AC, bahkan kebanyakan tanpa AC sama sekali. Bagi orang yang memiliki kebiasaan merokok tentu itu bagus, tetapi bagi para perokok pasif, ya, merekalah korbannya dan itu yang membuat mereka enggan untuk kembali menggunakan transportasi umum tersebut.

Ngetem

Sebagai seorang penumpang kita tidak dapat mengatur waktu keberangkatan suatu kendaraan umum, sering kali kita dibuat kesal karena harus menunggu ngetem dulu, apalagi kalau lagu terburu-buru, tapi angkutan yang kita naiki malah berhenti di pinggir jalan untuk beberapa saat tidak mau jalan bila kursi belakangnya belum terisi penuh oleh penumpang. Ngetem memang menjadi polemik tersendiri untuk kenyamanan penumpang.

Baca juga:
Tempat yang akan membuat kamu bangga jadi orang Indonesia
Artis dunia yang memilih jadi wanita malam
Nenek ini masih lincah bermain pole dance di usia 65

Banyak sekali penumpang yang merasa bosan dan kesal saat menunggu ngetem ini, para sopir pun tak bisa disalahkan, karena memang menggantungkan hidupnya dari jumlah penumpang yang naik, tetapi penumpang juga tidak mau dibuat lama oleh kelakuan supir angkot ini. Tak seperti di luar negeri dimana angkutan umum selalu terus berjalan walau penumpangnya hanya ada satu didalamnya.

Kurangnya Kenyamanan

Akumulasi dari semua hal yang dikatakan di atas adalah ketidak nyamanan saat menggunakan jasa angkutan umum ini. Kita memang harus mengakui bahwa memang benar-benar di bawah standar kalau untuk alasan kenyamanan saat menumpangi angkutan umum.

Banyak penumpang yang merasa tidak nyaman dengan kondisi saat didalam angkutan umum, selain sesak bila penumpang penuh dan juga segala jenis penumpang ada di dalam angkutan umum, hal inilah yang tidak membuat para penumpang nyaman ketika berada dalam angkutan umum.

Nah mungkin itulah beberapa alasan mengapa banyak orang malas naik angkutan umum. Sudah waktunya pemerintah mentransportasi kendaraan dan angkutan umum yang ada di kota, apakah jenis angkutan umum seperti angkot ditiadakan dan layanan transportasi seperti busway diperncantik?