Mascho-Piro Suku yang Paling Terisolasi Di Amazon

loading...

Mascho-Piro Suku yang Paling Terisolasi Di Amazon - Hutan Amazon merupakan hutan hujan terbesar di dunia. Banyak sekali hewan, tumbuhan juga beberapa suku pedalaman yang bergantung hidup di hutan ini. Hutan Amazon juga dikenal sebagai paru-paru dunia, karena sebagian besar oksigen bumi di hasilkan di hutan Amazon ini. Hingga kini hutan Amazon masih menyimpan banyak misteri untuk para peneliti, ilmuwan dan wisatawan, banyak hal yang masih tersembunyi dan belum terungkap di hutan ini.

Satu diantaranya adalah Mashco-Piro, suku pedalaman yang paling terisolasi di hutan Amazon. Suku ini memiliki kehidupan sangat tertutup dan tak pernah menunjukkan diri mereka pada orang-orang yang berada di Hutan Amazon. Tetapi baru-baru ini, mereka mulai berani menampakkan diri, karena hutan tempat tinggal mereka mulai rusak, oleh karena ulah berbagai pihak yang tak bertanggung jawab.

Dikutip dari laman AFP, suku Mashco-Piro adalah suku pedalaman yang tinggal wilayah Madre de Dios di Kota Puerto Maldonado, Peru. Wilayah ini berbatasan dengan Brasil dan Bolivia. Namun keseluruhan tempat ini di dominasi oleh hutan Amzon.

Suku Mascho-Piro sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan menjadikan hutan madre de Dios sebagai tempat tinggalnya. Sudah sejak lama, mereka tidak keluar hutan untuk berinteraksi dengan dunia luar. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di dalam hutan, dengan berburu hewan sebagai sumber makanan mereka. Mereka sangat mengisolasi diri dari dunia luar, terlihat para pria dan wanita nya hanya mengenakan cawat saja, bahkan masih banyak wanita yang bertelanjang dada.

Masyarakat Madre de Dios yang kerap keluar masuk ke dalam hutan beberapa kali sering bertemu suku Mashco-Piro. Pertemuannya biasanya baik-baik saja, walau bahasa mereka tidak dimengerti. Kadang, orang-orang yang bertemu suku Mashco-Piro memberikan pakaian dan makanan kepada mereka.

Sayangnya, 5 tahun belakangan suku Mashco-Piro bertindak agresif. Pada 2010, mereka melukai seorang remaja dengan tombak dan di 2012 membunuh seorang pemandu wisata lokal dengan panah.

Kemudian pada bulan Desember kemarin, Suku Mashco-Piro menyerang dua buah desa kecil. Mereka menyerang penduduk dengan busur panah, membunuh binatang ternak dan juga merampas makanan dari warga setempat. Kementerian Kebudayaan Peru sampai-sampai mengeluarkan peringatan, kalau bertemu Suku Mashco-Piro bepotensi membahayakan nyawa!

Baca juga:
Cincin Berlafazd Allah Ditemukan di Makam Viking
Inilah Manfaat Makan Dengan Alas Daun Pisang
Kalau Mau datang ke pameran seni ini kamu harus tanpa...

Seperti peribahasa ada asap ada api, sebuah masalah pasti sebabnya. Kepala Isolated Indigenous Peoples Unit (yang menangani suku-suku terisolasi) dari Kementerian Kebudayaan Peru, Lorena Prieto berpendapat sikap agresif suku Mashco-Piro karena hutan mereka sudah dirusak.

"Ada kemungkinan mereka seperti itu karena penebangan liar dan penambangan emas ilegal yang merusak wilayah mereka," katanya.

Fakta mengungkapkan, penebangan liar hingga penambangan emas ilegal telah merusak 55 ribu hektar hutan di Madre de Dios. Tidak mengherankan bila kehidupan Suku Mashco-Piro jadi terancam.

"Kita masih mencari tahu penyebab lainnya mengapa mereka keluar dari wilayahnya dan mulai kontak dengan masyarakat sekitar. Jika ada penyakit atau terluka, pasti kita bantu," tegas Preito.

Pemerintah Peru melalui Kementerian Kebudayaan, mulai membuat pendekatan dengan Suku Mashco-Piro. Satu hal yang jadi kendala besar adalah soal bahasa, maka pemerintah akan meminta bantuan Suku Yine yang masih kerabat terdekat dari suku Mashco-Piro. Tapi apabila mereka menolak untuk dibantu, maka pemerintah tidak akan memaksakan kehendak.

"Suku yang terisolasi memiliki hak yang dilindungi PBB, termasuk hak untuk tetap hidup terisolasi dan negara wajib menghormati dan melindungi," ucap Prieto.

Sebetulnya, akar masalahnya bukanlah tindakan agresif Suku Mashco-Piro yang mengancam masyarakat. Tapi yang harus dikecam dan dihukum adalah mereka para pelaku penebangan liar dan penambangan emas ilegal. Mereka telah merusak hutan serta membuat Suku Mashco-Piro menjadi terancam. Siapa sih yang suka kalau rumahnya dirusak orang lain?

loading...