Daftar Hewan Langka yang Kini Tinggal Satu Ekor di Dunia

loading...
Daftar Hewan Langka yang Kini Tinggal Satu Ekor di Dunia - Langka berarti sulit ditemui dan sudah sangat jarang keberadaannya, mengandung artian ada tersedia tetapi jumlahnya tidak banyak. Sesuatu yang langka biasanya mempunyai nilai yang tinggi, contohnya barang antik yang terbilang langka selalu mempunyai harga dan nilai ekonomis yang tinggi. Di dunia ada banyak sekali benda dan juga makhluk hidup yang boleh jadi sudah langka dan sulit ditemui.

Misalnya hewan-hewan yang hidup di alam liar sedikit demi sedikit mulai berkurang populasinya. Berkurangnya jumlah hewan yang ada di alam liar membuat beberapa hewan masuk dalam kategori hewan langka yang terancam punah. Untuk itu beberapa pihak seperti pencinta lingkungan hidup tengah melakukan segala cara untuk mencegah kepunahan hewan-hewan langka tersebut.

Membahas soal hewan langka, pastinya Anda merasa penasaran bukan, dengan hewan langka berikut ini. Hewan langka yang hanya tersisa satu ekor saja di dunia. Membuatnya sebagai hewan yang paling dilindungi oleh pemerintah, karenanya jika hewan ini mati maka punah lah keberadaan jenis hewan tersebut.

Semakin berkurangnya populasi hewan di alam liar tidak lepas dari perbuatan manusia. Penebangan pohon, pemburuan liar, hingga penjualan gelap, telah membuat kehidupan beberapa hewan di alam liar menjadi berkurang. Namun tak sedikit juga disebabkan oleh faktor cuaca dan bencana alam. Berikut kami sajikan informasi unik tentang hewan langka di dunia yang hanya tersisa satu ekor saja.

Lonesome George: Kura Kura Raksasa Galapagos


 Lonesome George: Kura Kura Raksasa Galapagos

Kura-kura adalah hewan yang unik, dengan tempurung di badannya dan jalannya yang sangat lambat membuat hewan ini banyak di sukai banyak  orang. Lonesome George adalah kura-kura paling langka di dunia. Ia satu-satunya jenis kura-kura raksasa Pulau Pinta di Kepulauan Galapagos yang ditemukan masih hidup.  Nama latin kura-kura jenis ini adalah Chelonoidis nigra abingdoni.

Kelangkaan dan ke unikan George membuat dia menjadi 'duta besar' kepulauan yang berada di lepas pantai Ekuador, Amerika Selatan itu. Kepulauan Galapagos dikenal sebagai rumah berbagai spesies hewan dan tanaman uni. Hal inilah yang mendorong Charles Darwin mengembangkan idenya terkait teori evolusi makhluk hidup. Tidak satu orang pun yang mengetahui usia Lonesome George, namun para ilmuwan memperkirakan George berusia lebih dari 100 tahun.

Usia George itu tidaklah terlalu tua untuk kura-kura sejenisnya yang diketahui bisa hidup melampaui usia satu abad. Tapi sekarang kura-kura langka ini sudah tiada. Kematian George menjadi kehilangan besar bagi para ilmuwan yang berharap dia masih bisa bertahan setidaknya untuk beberapa dekade ke depan.

Sebenarnya upaya untuk melestarikan spesies Lonesome George terus dilakukan sejak para ilmuwan menemukan George pada 1972 lalu, namun semua upaya itu menemui kegagalan. Upaya awal adalah 'menjodohkan' George dengan dua ekor kura-kura betina dari Gunung Berapi Wolf. Sayangnya telur yang dihasilkan ternyata tidak subur. Kemudian dua ekor kura-kura dari Kepulauan Espanola yang memiliki garis kekerabatan terdekat dengan George didatangkan tahun lalu.

Sayangnya sebelum upaya 'penjodohan' ini berhasil, George sudah terlebih dulu menghembuskan nafas terakhirnya. Pihak Taman Nasional Galapagos menyatakan segera melakukan penyelidikan atas kematian Lonesome George yang sudah menjadi maskot Galapagos.

Baca juga:
Artis Dunia yang Memilih Jadi Kupu-kupu Malam
8 Cosplayer paling cantik dan imut di dunia
Seorang Balita Meninggal Karena Tidak diberi makan oleh Ibunya

Sejak kedatangan manusia ke kepulauan itu, jumlah kura-kura raksasa menurun secara signifikan. Namun usaha penyelamatan yang dilakukan Taman Nasional dan Yayasan Charles Darwin cukup berhasil menambah kembali populasi kura-kura ini. Secara umum seluruh populasi kura-kura raksasa Galapagos meningkat dari hanya 3.000 ekor pada 1974 menjadi 20.000 ekor saat ini. Walaupun Lonesome George sudah mati tahun 2012, dia sempat menjadi hewan langka satu satunya di dunia.

Badak Putih Raksasa Bernama Sudan


 Badak Putih Raksasa Bernama Sudan

Sudan adalah nama Badak Putih Utara (Ceratotherium simum cottoni) berjenis kelamin jantan yang masih tersisa satu di dunia. Bila sudah mati, maka sudah bisa dipastikan, Badak Putih Utara juga akan punah. Binatang bercula satu satunya di dunia ini jadi harapan terakhir dalam upaya melestarikan spesiesnya dari kepunahan.

Oleh karena itu, jangan heran bila badak berusia 43 tahun ini sekarang dijaga sangat ketat selama 24 jam. Para ranger dengan senjata lengkap mempertaruhkan nyawa mereka di cagar alam Ol Pojeta, Kenya, untuk melindungi seekor badak bernama Sudan yang culanya pun harus dipotong demi keamanannya, agar tidak menjadi sasaran para pemburu.

Sebelumnya Sudan dipindahkan dari kebun binatang Republik Ceko pada 2009 ke Ol Pojeta yang mempunyai spesialisasi dalam konservasi badak. Cagar alam itu dipilih karena telah sukses dengan program pengembangbiakan badak hitam. Proyek pelestarian badak putih mendapat pukulan besar, saat seekor badak jantan lain mati Oktober 2014 lalu.

Kini Sudan jadi satu-satunya harapan tersisa. Usianya yang telah 43 tahun, dan semakin menambah kekhawatiran walau seekor badak dapat hidup hingga usia 50 tahun. Pemindahan Sudan awalnya diharapkan dapat mendorongnya untuk berkembang biak, namun semua upaya sejauh ini gagal untuk membuat Sudan membuahi dua betina yang ada di Ol Pojeta.

Persoalan semakin rumit dengan terganggu nya stabilitas keamanan di Kenya, oleh aksi teror dari kelompok-kelompok militan seperti Al-Shabaab. Kelompok yang telah membantai 150 mahasiswa dalam serangan di Kenya, awal April. Harga gading saat ini telah naik hingga lebih dari £40.000 atau sekitar Rp767 juta per kilo. Untuk cula badak apalagi badak putih satu-satunya di dunia seperti Sudan, harganya bisa jauh lebih mahal lagi.

Situasi yang terjadi sekarang ini sangat memprihatinkan, mengingat spesies ini pada masa lalu dapat bergerak bebas di benua Afrika, dari selatan Chad, Kongo hingga Sudan. Menurut data WWF, setengah abad lalu masih ada 2.000 badak putih, namun pada 1984 hanya tersisa 15 ekor yang semuanya terdapat di Kongo. Ketika itu para ahli berhasil menghindari kepunahan. Mereka dapat mengembangbiakan badak putih hingga menjadi lebih dari 30 ekor dalam waktu kurang dari 10 tahun. Namun perburuan meningkat dan badak di cagar alam hilang seluruhnya.

Harapan muncul kembali ketika ditemukan seekor badak putih pada 2006. Upaya mengembangbiakan kembali badak putih hingga saat ini belum berhasil. Upaya menjaga Sudan pun sangat sulit. Sebanyak 40 ranger bertugas menjaga keselamatan Sudan, dengan biaya mencapai £75.000 atau Rp 1,4 miliar untuk enam bulan. Sahabat anehdidunia.com Kenya biasanya memperoleh dana dari pariwisata, yang tidak lagi dapat diharapkan saat ini dengan persoalan keamanan, ditambah wabah ebola yang membuat Afrika dihindari wisatawan.

Semoga hewan langka yang masih hidup ini bisa diselamatkan dan bisa memberikan keturunan agar tidak punah. Semoga juga semua orang yang telah memburu dan membunuh hewan langka segera bertaubat. Tak seharusnya kita membunuh hewan yang sudah sangat langka ini hanya untuk memenuhi koleksi perhiasan di lemari rumah. Ingat kekayaan, harta, dan perhiasan hanya lah benda mati dan bersifat sementara. Sedangkan hewan adalah makhluk hidup sama seperti kita 'manusia' yang membutuhkan kebebasan untuk menjalani kehidupan di bumi ini.

Dapat dibayangkan bila hewan-hewan ini sudah tiada, apa yang dapat kita lakukan apakah kita bisa membuat atau menghidupkannya kembali, tentunya itu tidak mungkin. Yang bisa kita lakukan hanyalah melakukan yang terbaik, melindungi dan menjaga hewan yang sudah langka agar bisa bertahan dan bisa berkembang biak. Agar keseimbangan dunia ini bisa tetap terjaga.
loading...

0 Response to "Daftar Hewan Langka yang Kini Tinggal Satu Ekor di Dunia"

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan tanggapan anda.