Seorang Wanita ditangkap Pemerintah Iran Gara-Gara Lukisan

loading...

Seorang Wanita ditangkap Pemerintah Iran Gara-Gara Lukisan - Bukan hanya demo saja yang bisa dilakukan untuk mengkritik kinerja pemerintahan, tetapi lebih dari itu masih banyak cara lain yang dapat dilakukan. Cara lain adalah melalui tulisan atau bahkan melalui sebuah gambar atau lukisan. Seperti yang dilakukan oleh Atena Farghadani yang mengkritik kinerja pemerintah iran melalui sebuah lukisan.

Namun naas dialami seorang gadis berhijab ini, pasalnya lukisan yang telah di buat wanita berusia 28 tahun ini, malah menjadikan dia ditangkap dan diadili oleh pemerintah Iran. Lukisan-lukisan yang dibuatnya dianggap penuh dengan kontroversi. Karena itu pemerintah Iran pun menjatuhi hukuman kurungan penjara selama 12 tahun untuk wanita yang berprofesi sebagai seniman tersebut.

Hukuman 12 tahun penjara tersebut baru dijatuhkan Hakim Pengadilan Teheran pada pekan lalu. Menurut Amnesty Internasional yang dikutip dari Washington Post memberitakan bila Atena Farghadani dianggap telah menghina anggota parlemen melalui lukisan dan menyebarkan isu (propaganda) tersebut.

"Semua orang yang membantunya untuk menyampaikan hak bereskpresinya tentu saja sedih dengan keputusan pengadilan," ucap Presiden Kepala Hak Asasi Manusia Joel Pett.

"Saya secara pribadi marah kalau kita tidak dapat berbuat lebih banyak untuk membantu Atena," ucap kartunis politik peraih Pulitzer Prize ini.

Mengenal Atena Farghadani

merupakan seorang alumnis mahasiswi seni yang mengungkapkan pendapatnya secara jelas lewat gambar yang dilukisnya. Ia ditangkap Agustus lalu dan selama berbulan-bulan tak kunjung mendapatkan kepastian hukum. Akhir tahun lalu, Atena sempat dibebaskan kemudian ditangkap lagi.

Baca juga:
Korsel rugi miliyaran akibat rakyatnya 'hobi' bunuh diri
3 Kasus hukum yang melibatkan nenek-nenek
Dosa besar Kim Jong Un kepada rakyatnya

Pada kala itu dia sempat mengalami serangan jantung dan membuatnya jatuh pingsan. Dirinya ditangkap karena menggambar para pemimpin Iran dengan kepala monyet dan sapi. Ia membuat karya seni sindiran tersebut karena menentang kebijakan pemerintah tentang kontrasepsi dan KB.

Gara-gara kasus ini, seniman Iran dan kelompok Hak Asasi Manusia Internasional berusaha mengadvokasi pemerintah agar segera meringankan beban hukumannya. Kita doakan semoga tidak ada hukuman yang berat yang didapatkan oleh seorang rakyat yang ingin menyatakan pendapatnya.

loading...