5 Tradisi yang Paling Mengerikan di Dunia

loading...
5 Tradisi yang Paling Mengerikan di Dunia - Tradisi diambil dari bahasa latin yaitu tradhito yang artinya diteruskan atau kebiasaan. Tradisi dalam arti luas dijabarkan sebagai suatu yang telah dilakukan dari sejak lama yang menjadi bagian hidup dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Hal yang mendasari dari adanya suatu tradisi adalah informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi seterusnya baik secara tertulis maupun lisan.

Setiap negara memiliki tradisi yang beragam dan berbeda-beda. Keragaman tradisi itu menjadi ke unikan tersendiri untuk sebuah negara. Mulai dari tradisi yang unik, keagamaan, sampai tradisi yang bersifat sangat mengerikan dimana orang-orang yang melihatnya akan merasa tercengang.

Tetapi sekarang ini beberapa tradisi yang bersifat tradisional sudah mulai ditinggalkan bahkan sudah ada yang punah. Hal ini karena munculnya budaya-budaya baru yang bersifat modern, kaum muda hari ini sudah tidak mau lagi melestarikan budaya yang diwariskan oleh para leluhurnya.

5 Tradisi yang Paling Mengerikan di Dunia

Dari sekian banyak tradisi yang ada di seluruh dunia, berikut kami infokan deretan tradisi paling mengerikan di dunia yang akan membuat anda merinding.


HARAKIRI: TRADISI BUNUH DIRI DI JEPANG


HARAKIRI yang juga disebut SEPPUKU. adalah sebuah bentuk ritual bunuh diri yang dilakukan oleh samurai di Jepang dengan cara merobek perut dan mengeluarkan usus untuk memulihkan nama baik setelah kegagalan saat melaksanakan tugas atau kesalahan untuk kepentingan rakyat.

Seppuku zaman dulu hanya dilakukan oleh samurai. Istilah seppuku ditulis dengan dua buah aksara kanji, yaitu: 切 (kiru) dan 腹 (hara). Aksara kanji untuk kiru dapat juga dibaca sebagai setsu (ucapan Tionghoa) yang berarti potong, sementara aksara kanji untuk hara dapat juga dibaca sebagai fuku (ucapan Tionghoa) yang juga berarti perut.

Ritual memotong perut pada seppuku dilakukan di hadapan para saksi mata, samurai menusuk kan sebuah pedang pendek, biasanya sebuah tantō ke arah perut, dan menggunakan pedang pendek tersebut untuk melakukan gerakan mengiris perut dari arah kiri ke kanan.

TRADISI SATI: INDIA


Tradisi sati sebuah tradisi membakar diri secara hidup-hidup, dianggap sebagai lambang kesalehan sekaligus menunjukkan kepemilikan laki-laki atas perempuan. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh perempuan yang berkasta tinggi dan dipercaya hanya perempuan pilihan yang dapat melakukannya.

Tradisi sati dianggap sebagai alternatif yang lebih baik saat seorang istri ditinggal mati oleh suami,daripada mereka mengalami penyiksaan dari saudara-saudara ipar,yang akan menyalahkan perempuan sebagai penyebab mati suami.

Tradisi sati tidak hanya berlaku bagi istri, tetapi juga bagi istri simpanan, saudara ipar bahkan ibu, untuk mengorbankan dirinya di api pembakaran jenazah laki-laki yang memiliki hubungan keluarga dengan mereka. Pelaku sati diagungkan sebagai pahlawan,sesuai dengan ajaran hindu.

KEBIRI KASIM: KERAJAAN TIONGKOK KUNO


Di Tiongkok kuno, pengebirian adalah sebuah bentuk hukuman tradisional (hingga era Dinasti Sui). Tradisi ini adalah sarana untuk memperoleh pekerjaan di kalangan istana kaisar. Saat Dinasti Ming berakhir tahun 1644, tercatat ada 70 ribu orang kasim di istana kaisar.

Tradisi ini menjadi menyedihkan karena praktek pengebirian di China kuno, kala itu para orang tua memaksa anaknya untuk melakukan hal demikan untuk mendapat uang dan pengakuan akan sebuah "kebanggan" bahwa anaknya menjadi kasim kekaisaran. Cara pengebirianya pun dilakukan dengan sangat kejam, saat dikebiri hanya menggunakan pisau kecil dengan memotong seluruh kemaluannya hingga testis dengan bayaran enam perak untuk sang tukang kebiri.

Lalu pengobatannya dilakukan dengan cara melumasi nya dengan cabe merah dan membiarkannya selama tiga hari. Jika setelah 3 hari air kencing dapat mengalir, artinya operasi sesat tersebut sukses. Dan jika tidak, anak kecil tersebut akan meninggal dengan kesakitan yang begitu mengenaskan.

RITUAL HARI ASYURA


Bagi orang-orang yang menganut faham Syiah meyakini jika hari Asyura merupakan sebuah hari sial yang selalu membawa malapetaka. Sejak awal bulan Muharram (bahkan selama sebulan penuh) orang-orang syiah tidak melakukan hal-hal penting di rumah, seperti tidak bepergian, tidak melakukan pernikahan, tidak berhias, tidak memakai pakaian yang bagus, tidak memakan makanan yang enak dan lain-lain. Anak yang lahir di bulan Muharram mereka yakini akan memiliki nasib sial.

Lebih khusus lagi, pada hari ‘Asyura, mereka melakukan ritual yang amat mengerikan dengan menyiksa diri dengan benda-benda keras dan tajam. Semangat untuk menyakiti dan melukai tubuh sendiri akan kian terlucut dengan rangsangan sya’ir-sya’ir kisah terbunuhnya Husain bin ‘Ali Radhiyallahu ‘anhu di padang Karbala yang diperdengarkan, karya tokoh-tokoh Syi’ah. Kisah tersebut dibumbui dengan berbagai kebohongan serta cacian terhadap para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum.

TRADISI MENGIKAT KAKI DI CINA KUNO


Hingga kini asal usul tradisi ini belum diketahui secara pasti, tetapi kuat dugaan tradisi ini telah mulai ada sejak zaman Dinasti Xia. Catatan sejarah mengenai tradisi ini mulai ditemukan sejak zaman Dinasti Song. Tradisi ini dibangun atas dasar pandangan masyarakat bahwa berkaki kecil adalah lambang kecantikan seorang wanita. Di zaman Dinasti Song, tradisi ini hanya di praktikkan oleh wanita dari kelas menengah dan atas.

Sampai pada zaman Dinasti Ming baru dipraktikkan secara luas oleh wanita dari suku Han. Pastinya terdapat beberapa pengecualian di beberapa etnis tertentu misalnya etnis Hakka di mana kaum wanitanya harus turun membantu di ladang. Di zaman Dinasti Qing, kekaisaran mengeluarkan beberapa kali larangan untuk mengikat kaki, namun karena pengaruh tradisi ini sangat dalam sehingga larangan ini tidak begitu diindahkan di kalangan suku Han. Sedangkan tradisi ini tidak begitu populer di kalangan suku Manchu.

Pengikatan kaki umumnya telah diterapkan pada anak perempuan yang sudah mencapai umur 5-8 tahun. Pengikatan kaki ini akan dilakukan oleh ibu sang anak atau para dayang-dayang yang berpengalaman. Kecuali jari jempol, keempat jari lainnya diikat ke bawah telapak kaki dengan kain panjang. Kain panjang tadi kemudian dijahit untuk mencegah pertumbuhan keempat jari tadi yang selanjutnya memengaruhi pertumbuhan telapak kaki.
loading...

0 Response to "5 Tradisi yang Paling Mengerikan di Dunia"

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan tanggapan anda.