4 Kisah Para Penemu yang Menyesal Dengan Temuannya

loading...
4 Kisah Para Penemu yang Menyesal Dengan Temuannya - Penemu atau lebih sering disebut ilmuwan adalah orang orang yang mampu menemukan hal-hal baru, mereka biasanya adalah orang-orang yang sangat tekun dalam meneliti bidang ilmu yang mereka memiliki minat terhadapnya.

Tidak terhitung berapa banyak temuan yang telah ditemukan oleh para ilmuwan yang akhirnya membawa kehidupan manusia ke arah yang lebih baik. Kehidupan masyarakat pun menjadi lebih mudah dilakukan karena beberapa penemuan yang dulu pernah ditemukan oleh para ilmuwan.

Tetapi sayangnya tidak semua penemuan yang berhasil diciptakan oleh para ilmuwan dimanfaatkan dengan baik, banyak sekali alat-alat yang dulunya dikembangkan oleh para penemu untuk kebaikan tetapi kini malah dijadikan alat bantu untuk manusia berbuat kejahatan.

Akhirnya penemuan tersebut pun bukan hanya membawa manfaat tetapi juga membawa sebuah bencana baru, banyak sekali dampak buruk yang selama ini tidak ingin para ilmuwan terjadi. Di gunakan nya penemuan-penemuan para ilmuwan oleh orang yang tak bertanggung jawab membuat para ilmuwan ini menyesal karena telah meneliti dan membuat penemuan tersebut.

Baca juga:
Pria ini lebih memilih pacaran dengan boneka
Kasus kehamilan paling aneh di dunia
Beginilah sosok ikan berdarah panas pertama di dunia
Berikut ini kami rangkum beberapa kisah para ilmuwan yang merasa menyesal dengan penemuannya yang telah digunakan di jalan yang salah oleh banyak orang.

Kisah Para Ilmuwan yang Menyesal dengan Penemuannya:


Kisah Alfred Bernhard Nobel Penemu Dinamit


 Kisah Alfred Bernhard Nobel Penemu Dinamit

Alfred Bernhard Nobel merupakan seorang ilmuwan terkenal, penemu, pengusaha sukses dan pendiri dari Penghargaan Nobel (Nobel Prize). Ia lahir pada tanggal 21 Oktober 1833, di Stockholm, San Remo, Swedia. Penemu Dinamit ini menemukan temuannya saat tanpa sengaja, ia melihat nitro gliserin yang cair menetes ke tanah yang berkapur.

Perpaduan antara nitro gliserin dengan tanah berkapur itu maka lahirlah dinamit yang cukup aman. Ia pun memproduksi dinamit dan menjadi kaya raya. Nobel kemudian menamai temuannya itu sebagai powdery mixture dynamite (campuran serbuk dinamit). Setelah melakukan penyempurnaan ia mematenkan temuannya tahun 1867.

Bahan peledak dengan detonator itu kemudian lebih dikenal sebagai dinamit. Dinamit ini ternyata sangat disukai pasar. Perusahaan pertambangan, konstruksi dan militer melakukan pesanan besar-besaran kepadanya. Mereka memilih dinamit, karena cenderung lebih aman daripada jenis bahan peledak lain di masa itu.

Sementara militer menyukai dinamit karena sifat ledakannya yang dahsyat dan dapat dikontrol. Nobel kemudian mendirikan banyak pabrik dinamit diberbagai wilayah di dunia. Dari dinamit dan bahan peledak generasi berikutnya yang diproduksinya, Nobel semakin kaya dan terkenal.

Selain dinamit, ia juga telah membuka jalan untuk penyempurnaan temuan bahan artifisal dari karet, kulit, sutra dan batu jenis tertentu.

Namun, seiring dengan penggunaan dinamit sebagai senjata dalam berbagai medan pertempuran yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban, Nobel pun mulai menyesal. Akhirnya, dalam wasiatnya menyebutkan agar sebagian hartanya disumbangkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian dunia.

Pernyataan Nobel dipublikasikan pada 1888 sebelum wafat-nya di sebuah surat kabar Prancis menyatakan bahwa dia mengutuk penemuan dinamitnya hingga membuat dirinya memutuskan untuk meninggalkan sejumlah warisan bagi dunia setelah kematiannya.

Pernyataan yang ditulis di surat kabar tersebut menyatakan “le marchand de la mort est mort” (Pedagang Kematian Meninggal) dan lebih lanjut menuliskan, “Dr. AlfredNobel yang telah menjadi kaya raya menemukan sejumlah cara untuk membunuh manusia lebih cepat dari yang pernah ada sebelumnya itu, kemarin telah meninggal dunia.”

Nobel memang jadi kaya raya dan terkenal akibat penemuan dinamit, tetapi dia malah kecewa karena dinamit justru digunakan oleh militer untuk tujuan perang dan menghancurkan umat manusia. Nobel yang sangat cinta damai dan sangat membendi peperangan, sebenarnya menginginkan dinamit dipakai untuk tujuan pembangunan.

Kisah Mikhail Kalashnikov Penemu Senapan Mesin


4 Kisah Para Penemu yang Menyesal Dengan Temuannya

Dia adalah seorang penemu senapan mesin yang paling terkenal di dunia, Mikhail Kalashnikov, mengaku menyesali hasil penemuannya. Laporan yang terungkap menyatakan bahwa penemu senapan Kalashnikov itu menulis surat bernada penyesalan kepada para pemimpin Gereja Ortodoks Rusia sekitar satu setengah tahun lalu.

Wartawan BBC di Moskow, Steve Rosenberg, mengatakan dalam surat itu dia - sebagai penganut Kristen Ortodoks - mempertanyakan apakah dia bersalah atas sejumlah besar kematian yang disebabkan oleh senapan temuannya.

Kalashnikov mengatakan bahwa senjata temuannya telah membuat penyesalan dalam hatinya. "Semakin panjang saya hidup, pertanyaan itu semakin mengebor otakku dan saya bertanya-tanya mengapa Tuhan mengizinkan manusia memiliki keinginan jahat, kemarahan, ketamakan dan keinginan menyerang," seperti tertulis dalam suratnya.

Namun seorang juru bicara para pemimpin gereja mengatakan bahwa bila senjata digunakan untuk membela negara, Gereja Kristen Ortodoks mendukung penciptanya maupun tentara yang menggunakannya. Senapan mesin Kalashnikov adalah senjata paling populer di dunia.

Lebih dari 100 juta senapan Kalashnikov terjual di seluruh dunia. Mikhail Kalashnikov sendiri mendapat gelar penghormatan Pahlawan Rusia dan meninggal dunia pada usia 94 tahun, akhir Desember 2013, dan dimakamkan secara kenegaraan.

Kisah David Nichols Penemu LSD


 Kisah David Nichols Penemu LSD

David Nichols adalah ahli kimia asal Amerika. Ia telah meneliti cara meracik bahan kimia selama 40 tahun. Ia akhirnya bisa menemukan racikan bahan kimia yang bisa menjelaskan bagaimana otak bekerja. Racikan kimianya mirip ekstasi dan asam lisergat dietilamida (LSD).

Ia sangat berharap hasil temuannya ini bisa dimanfaatkan untuk mengobati depresi dan penyakit parkinson. Ia mengatakan hal tersebut melalui jurnal ilmiah yang ia terbitkan Ilmuwan asal Amerika ini menyesal ia telah menciptakan bahan kimia temuannya tersebut. Pasalnya, bahan kimia racikannya tersebut di bajak untuk digunakan sebagai obat-obatan illegal.

Obat-obat tersebut di jual dan beredar di jalanan. Selain itu, bahan kimia yang dijadikan obat-obatan illegal tersebut disalahgunakan hingga menyebabkan 0verdosis yang mengancam jiwa manusia. Dengan adanya penemuan hebat dari ilmuwan, kita sebagai manusia yang memanfaatkannya, selayaknya kita memanfaatkan sebaik mungkin bagi kesejahteraan manusia.

Bukan malah untuk saling menyakiti sesama makhluk atau merusak lingkungan sekitar. Menurutnya, ia tidak membayangkan hasil temuannya bisa seperti itu. "Ini akan menjadi bencana besar, yang tak kubayangkan ketika melakukan penelitian. Ini benar-benar menghantuiku." Ini sangat mempengaruhinya.

Kini, saat ia bekerja membuat molekul, pernyataan pertama yang terlintas di pikirannya adalah: "Apakah ini akan membuat masalah". Jika berpotensi, Nichols mengaku akan serta-merta menghentikan penelitiannya. Setidaknya delapan orang tewas akibat penelitiannya yang disalahgunakan.

Bahkan Wall Street Journal tahun lalu, mengabarkan, hasil penelitian Nichols jadi favorit para peracik obat ilegal di Eropa. Saat mendengar ada yang tewas karena temuannya, Nichols mengaku langsung terduduk di kursinya.

Kisah James Prescott Joule Penemu Hukum Kekekalan Energi


 Kisah James Prescott Joule Penemu Hukum Kekekalan Energi

James Prescott Joule, adalah seorang ilmuwan yang namanya diabadikan menjadi satuan energi Joule ini lahir di Salford, Lancashire, Inggris pada 24 Desember 1818. dia merupakan anak seorang pengusaha bir yang kaya raya, namun sedikit pun ia tidak pernah merasakan pendidikan di sekolah sampai usianya 17 tahun.

Ini terjadi karena sejak kecil dia selalu sakit-sakitan akibat luka pada tulang belakangnya. Sehingga, dia terpaksa hanya tinggal di rumah sepanjang hari. Setelah berusia 17 tahun Joule baru bersekolah dan masuk ke Universitas Manchester dengan bimbingan John Dalton, seorang ahli kimia Inggris yang sangat terkenal. Joule dikenal sebagai seorang siswa yang rajin belajar, rajin bereksperimen, dan juga rajin menulis buku.

Selain itu, Joule yang sangat taat kepada agama juga menemukan hukum kekekalan energi bersama dengan dua orang ahli fisika dari Jerman, yaitu Hermann von Helmholtz dan Julius Von Mayer. Hukum kekekalan energi yang mereka temukan menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk menjadi energi listrik, mekanik, atau kalor.

Berkat penemuan-penemuannya Joule menerima Medali Emas Copley, menjadi anggota Royal Society – sebuah Lembaga Ilmu Pengetahuan Inggris yang pernah dipimpin Newton selama 25 tahun. Selain itu, Joule juga menjadi Presiden Asosiasi Kemajuan Ilmu Pengetahuan di Inggris.

Tetapi, walaupun begitu kehidupan Joule sangat sederhana. Tidak seperti ayahnya yang sangat kaya raya, Joule hidup miskin dan menghabiskan masa tuanya dalam penyesalan dan kekecewaan karena banyak penemuan ilmiah digunakan untuk berperang.

Nah, itulah beberapa kisah dari para penemu yang akhirnya menyesal dengan apa yang telah mereka temukan. Kita tahu pada mulanya para penemu meneliti sesuatu untuk dan melakukan berbagai percobaan dengan temuan agar bisa memberikan banyak kebaikan dan kemudahan untuk umat manusia.

Tidak sedikit-pun ter pikirkan oleh mereka bila hasil karya temuannya akan disalahgunakan dan menjadi sebuah malapetaka untuk kehidupan manusia itu sendiri. Sudah selayaknya kita berterimakasih kepada para ilmuwan atas dedikasi mereka menghabiskan waktu dan tenaga untuk menghasilkan karya yang bisa kita nikmati hingga hari ini.
loading...

0 Response to "4 Kisah Para Penemu yang Menyesal Dengan Temuannya"

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan tanggapan anda.