loading...
Rumah Paku: Sebuah Fenomena Penolakan Rakyat pada Pemerintah - China adalah salah satu negara dengan perkembangan paling pesat di dunia, perekonomian China menjadi yang terkuat saat ini didunia. Menjadi negara maju pemerintah china terus melakukan pembangunan di negaranya. Salah satunya adalah pembangunan jalan raya yang semakin banyak dilakukan di china untuk menyelesaikan berbagai masalah kemacetan jalan raya.Tetapi tidak semua proyek pemerintah bisa dilakukan dengan lancar. Salah satu yang menjadi penghambatnya adalah adanya fenomena rumah paku di tengah jalan. Rumah paku menjadi simbol penolakan sang pemilik rumah yang menolak untuk menerima kompensasi ganti rugi yang ditawarkan pengembang atau kontraktor atas pembangunan sebuah jalan.
Fenomena tak biasa ini dilakukan pemilik rumah yang menolak tanahnya dirampas atau ada pula yang ingin mendapatkan harga ganti rugi yang lebih mahal. Yang pasti, cara mereka makin dikenal sebagai simbol perlawanan rakyat kecil terhadap para penguasa yang sering seenaknya menggusur rakyatnya tanpa kompensasi yang manusiawi.
Berikut ini adalah kumpulan rumah-rumah paku yang ada di china yang tetap berdiri kokok ditengah bangunan atau jalan raya yang ada di sekelilingnya :
Henan, China, 2015
Rumah paku pertama yang menjadi simbol penolakan kepada penguasa adalah sebuah rumah tiga lantai yang berdiri di tengah jalan yang baru dibangun di provinsi Henan, China pada 16 Mei 2015. Pembangunan konstruksi jalan ini harus tertunda karena si pemilik menolak untuk pindah karena ganti rugi tanah dan bangunan yang dinilainya terlalu kecil.
Seperti paku yang menolak dipalu kebawah, 'rumah paku' banyak bermunculan di China. Umumnya mereka menolak kompensasi dan bertahan agar bisa mendapatkan harga ganti rugi yang lebih pantas. Bahkan ada juga yang memanfaatkan keadaan tersebut untuk mengeruk uang lebih banyak. Menurut para pekerja konstruksi, pemilik rumah masih tinggal di dalam rumah meskipun seluruh jalan telah selesai dibangun.
Guangxi, China, 2015
Rumah kecil yang mirip gubuk ini terletak ditengah-tengah jalan di wilayah yang baru dikembangkan di Nanning, provinsi Guangxi, pada tanggal 10 April 2015. Pemilik rumah bersengketa dengan pemerintah dan menolak untuk dibongkar. Namun beberapa minggu kemudian rumah ini akhirnya rata dengan tanah dan kabarnya dibongkar paksa tanpa ada kesepakatan. Kejam gan..
Zhejiang, China, 2012
Sebuah rumah bertingkat setengah hancur ini berdiri terisolasi sendirian di tengah jalan yang baru dibangun pada 22 November 2012. Luo baogen, 67 tahun dan istrinya adalah pemilik rumah yang berprofesi sebagai petani bebek menolak untuk pindah dari rumah mereka di China bagian Timur provinsi Zhejiang.
Mereka melakukan perlawanan panjang selama 4 tahun terhadap pemerintah agar mendapat kompensasi yang layak. Selama itu juga mereka hidup tanpa aliran air bersih dan listrik. Akhirnya Luo berhasil memenangkan 'perang' dengan pemerintah China dan mendapat ganti untung sebesar $ 40.000,-. Pada 1 Desember 2012, rumah mereka diratakan buldozer.
Chongging, China, 2007
Salah satu 'rumah paku' paling terkenal adalah sebuah bangunan yang terletak di Chongqing, China barat. Pemilik rumah memasang spanduk dan bendera nasional China sebagai bentuk protes dan menolak menjual rumahnya kepada pengembang yang telah melakukan pembangunan besar-besaran di sekeliling hunian mungil itu. Kejadian ini berlangsung pada tahun 2007.
Dalam foto yang diambil pada 22 Maret 2007, bangunan rumah ini bagaikan berdiri diatas sebuah pulau kecil yang dikelilingi lautan konstruksi. Akhirnya rumah mungil tersebut dihancurkan pada April 2007 setelah sang pemilik mencapai kesepakatan dengan pengembang.
Kuburan Paku, Shanxi, China, 2012
Tidak hanya rumah, foto yang diambil pada 6 Desember 2012 ini memperlihatkan para pekerja sedang membangun konstruksi disekitar kuburan setinggi 10 meter di wilayah Taiyuan, sebelah utara provinsi Shanxi, China. Keluarga pemilik kuburan ini bersengketa dengan pihak pengembang kondominium. "Kuburan paku" ini menjadi simbol perlawanan rakyat kecil terhadap perampasan tanah oleh orang-orang kaya.
Hubei, China, 2010
Pada Juni 2010, seorang petani China, Yang Youde, menolak rumah dan kebunnya digusur pengembang. Ia membuktikan bahwa ialah pemilik sah dari tanah tersebut dengan menunjukkan surat tanah miliknya. Ia bertahan bahkan melawan tekanan pihak pengembang. Ia mempersenjatai diri dengan meriam buatan yang terbuat dari gerobak, pipa paralon dan kembang api, untuk mempertahankan lahannya melawan pengembang properti yang selalu mengincar.
Nah itulah kawan beberapa kasus rumah paku yang menjadi simbol perlawanan rakyat kecil kepada penguasa atau pemerintah. Sejatinya rakyat kecil juga mempunyai hak yang sama dengan orang-orang yang menjadi penguasa.
Orang kecil tidak mau di tindas, orang kecil juga ingin di perhatikan. Sudah saatnya orang kecil melawan penguasa, bila hak-hak orang kecil tidak diterima..
Nih ada bonus untuk anda, entah ini merupakan fenomena rumah paku di Indonesia, atau merupakan bagian dari konsep pembangunan. Dimana dalam gambar dibawah ini terlihat ada bangunan yang berdiri kokoh ditengah jalan raya besar yang mengelilinginya :
Demikianlah, Rumah Paku: Sebuah Fenomena Penolakan Rakyat pada Pemerintah. Share sama teman kamu juga ya... ^_^
loading...
0 Response to "Rumah Paku: Sebuah Fenomena Penolakan Rakyat pada Pemerintah"
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan tanggapan anda.