Negara-Negara Dengan Jam Kerja Paling Lama di Dunia

loading...
Negara-Negara Dengan Jam Kerja Paling Lama di Dunia - Apapun yang ingin kita miliki kita harus menukarnya dengan uang dan tidak ada yang gratis. Uang mempunyai peranan penting dalam keberlangsungan hidup kita di dunia. Memang uang tidak akan kita bawa mati, namun uang akan menentukan kehidupan kita. Kita bisa lihat orang yang punya uang dan tidak punya uang, kehidupannya begitu bersebrangan.

Tak semua orang bisa memiliki uang yang banyak. Uang tak datang sendiri ke semua orang. Uang akan didapat jika seseorang bekerja. Untuk itu banyak sekali orang-orang yang sibuk mencari pekerjaan di kota-kota besar seperti Jakarta guna mendapatkan uang yang lebih besar pula.

Negara-Negara Dengan Jam Kerja Paling Lama di Dunia

Namun kenyataan berkata lain, memang nasib nya para pekerja banyak nya waktu yang dihabiskan untuk bekerja tidak sebanding dengan bayaran yang didapatkan. Meski dibayar, tak sedikit pekerja yang mengeluhkan jumlah jam kerja yang terlalu panjang di kantornya. Namun ternyata, banyak sekali tenaga kerja industri di seluruh dunia yang bekerja lebih dari 10 jam per hari.

Dan inilah 10 Negara Dengan Jam Kerja Paling Lama di Dunia:


10. Slovakia


Tak jauh beda dengan Rusia, pekerja paruh waktu sangat jarang ditemukan di negara ini, sehingga beban kerja para pekerja harian di sana relatif berat dan memakan banyak waktu. Hanya sekitar 4 persen dari pekerja di Slovakia yang menghabiskan waktu kurang dari 30 jam per minggu untuk bekerja. Selebihnya rata-rata menghabiskan 1.749 jam per tahun, dengan penghasilan rata-rata sebesar US$ 19.068.

9. Jepang


Jepang telah terkenal sebagai negara yang memberlakukan jam kerja panjang, hingga rata-rata pekerja di sana bisa dibilang sangat produktif. Para pekerja di sana bekerja sekitar 1.765 sampai 1.910 jam per tahun, dengan penghasilan rata-rata sebesar US$ 35,143.

8. Hungaria


Sebagaimana umumnya negara di Eropa Tengah, pekerjaan paruh waktu sangat jarang ditemukan. Hal itu menjadikan beban kerja pada pekerja di sana menjadi sangat besar, hingga rata-rata bekerja antara 39-41 jam per minggu. Hanya sekitar 5 persen dari total pekerja di sana yang bekerja kurang dari 30 jam per minggu.

Pada 2002, Hungaria pernah mengajukan usul untuk memangkas waktu kerja resminya menjadi 38 jam per minggu. Namun usulan itu tidak pernah menjadi undang-undang resmi. Hingga sekarang, sekitar 71 persen pegawai Hungaria masih bekerja sekitar 1.797 jam per tahun, dengan penghasilan rata-rata sebesar US$ 19.437.

7. Amerika Serikat


Mungkin terdengar mengherankan bahwa Amerika Serikat adalah satu-satunya negara maju yang tidak memberikan jaminan liburan setiap tahun. Undang-undang tenaga kerja di AS juga tidak menjamin para pekerjanya memperoleh tunjangan melahirkan atau rumah sakit, sebagaimana umumnya sejumlah negara di Eropa.

Empat dari lima pekerja di Amerika menghabiskan 35 jam per minggu untuk bekerja, atau sekitar 1.798 jam kerja dalam setahun. Sementara rata-rata gaji mereka sebesar US$ 54.450. Di industri tambang dan kayu, para pekerja di sana menghabiskan waktu lebih banyak, yakni sekitar 44 jam per minggu, dan merupakan jam kerja terpanjang di negara tersebut.

6. Polandia


Rata-rata para pekerja di Polandia menghabiskan 40 jam per minggu, namun sekitar 20 persen pekerja pria menghabiskan waktu lebih lama, yakni sampai 50 jam per minggu. Secara rata-rata, para pekerja di Polandia menghabiskan 1.893 jam kerja per tahun, dengan penghasilan sebesar US$ 20.069.

Selain itu, di Polandia juga terdapat para pekerja kontrak yang biasa mengerjakan proyek dengan kontrak jangka pendek.

5. Rusia


Umumnya, jam kerja mingguan di Rusia berjumlah 40 jam, namun peraturan lembur membuat sebagian pekerja menghabiskan waktu lebih lama, bahkan lebih dari 50 jam. Artinya, para pekerja menghabiskan 28 hari kerja dalam sebulan, atau sekitar 2.002 jam kerja dalam setahun. Sementara penghasilan rata-rata mereka per tahun sebesar US$ 15.286.

Dibanding para pekerja di AS, para pekerja Rusia menghabiskan 200 jam lebih banyak, karena para pekerja paruh waktu di negara itu sangat sedikit—hanya sekitar 5 persen.

4. Estonia


Mereka yang bekerja rata-rata menghabiskan waktu 40 jam per minggu atau 2.021 jam per tahun, dan jadwal kerjanya tidak fleksibel. Sementara rata-rata gaji mereka per tahun sebesar US$ 17.323.

Sekadar catatan, hanya ada 10 persen pegawai Estonia yang bekerja paruh waktu, dan kenyataan itu menjadikan para pekerja harian (penuh waktu) memiliki beban kerja lebih besar.

3. Korea Selatan


Pola kerja di Korea Selatan masih sangat terikat dengan peran gender tradisional. Sekitar 75 persen dari seluruh pria di Korea memiliki pekerjaan, sementara hanya 53 persen wanita yang melakukan hal serupa.

Rata-rata pria di Korea menghabiskan sekitar 45 menit per hari untuk memasak, membersihkan rumah, atau mengasuh anak. Jumlah itu bisa dibilang lima kali lebih rendah daripada para wanitanya yang menghabiskan hingga 227 menit per hari untuk pekerjaan rumah tangga.

Di luar urusan rumah, rata-rata pria Korea menghabiskan waktu bekerja hingga 2.092 jam per tahun, dengan gaji rata-rata per tahun sebesar US$ 35.406.

2. Chile


Sekitar 16 persen dari seluruh pekerja di Chile menghabiskan waktu bekerja lebih dari 50 jam per minggu, atau 2.102 jam per tahun. Jika dibandingkan dengan AS, dalam setahun masyarakat Chile bekerja selama 300 jam lebih lama. Namun, pendapatan rata-rata per tahun para pekerja di Chile hanya US$ 15.820.

Menurut data OECD, ketidaksetaraan sosial di negara ini merupakan yang terburuk di dunia industri. Sebanyak 20 persen populasi terkaya di Chile hidup dengan bayaran sekitar US$ 31 ribu per tahun setelah dipotong pajak, sementara 20 persen kelas bawah hanya menerima kurang dari US$ 2.400 per tahun.

1. Meksiko


Rata-rata pekerja di Meksiko menghabiskan waktu 45 jam per minggu untuk bekerja, atau 2.317 jam kerja per tahun. Dibanding negara-negara industri lain, jumlah jam kerja di Meksiko yang paling banyak. Sementara pendapatan per tahun yang diterima pekerja di sana sebesar US$ 9.885.

Jika dibandingkan dengan para pekerja di AS pada umumnya, para pekerja di Meksiko bekerja sekitar 519 jam lebih lama. Meski begitu, penghasilan yang mereka peroleh hanya sebesar seperlima dari rata-rata gaji pekerja di AS.

25-64) yang memiliki pendidikan setara diploma. Selain itu, terdapat kesenjangan antar gender di pasar tenaga kerja di sana, karena ada 78 persen pria yang memiliki pekerjaan, sementara hanya sekitar 43 persen wanita yang bekerja.

Itulah, 10 negara dengan jam kerja terlama di dunia. Memang tak sedikit juga negara maju yang memberlakukan jam kerja yang panjang sebanding dengan upah yang diterima. Namun untuk kategori negara berkembang seperti Indonesia, upah atau gaji untuk para pekerja di sesuaikan dengan UMR suatu daerah.

Padahal kebutuhan kita setiap harinya terus bertambah dan bertambah, namun uang yang dihasilkan dari bekerja tidak pernah bertambah.

Share sama teman kamu juga ya...^_^
loading...

0 Response to "Negara-Negara Dengan Jam Kerja Paling Lama di Dunia "

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan tanggapan anda.