Warga Muslim Dilarang Berpuasa Di 4 Negara Ini

Warga Muslim Dilarang Berpuasa Di 4 Negara Ini - Puasa adalah salah satu ibadah wajib bagi seluruh umat muslim di dunia. Bagi orang yang sudah dewasa dan sehat secara jasmani dan rohani maka tidak ada alasan untuk tidak menjalankannya. Sebuah kewajiban harus tetap dilakukan, apapun risiko dan konsekuensinya. Beruntung bagi kita para muslim Indonesia dimana di negara kita puasa bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Tidak akan ada larangan bagi kita untuk menjalankan ibadah puasa. Mirisnya saudara muslim kita di negara lain tidak mendapatkan kondisi seperti apa yang kita dapatkan di Indonesia.

Alasannya mungkin karena menjadi umat minoritas atau gesekan budaya yang sama sekali berbeda dengan masyarakat pada umumnya di negara tersebut. Kehidupan muslim dibeberapa belahan bumi lain kondisi nya sangatlah memprihatinkan. Kebebasan mereka benar-benar terpenjara, keyakinan mereka dengan berbagai cara dihalang-halangi oleh pemerintah yang memang tidak menghendaki keberadaan mereka. Salah satunya adalah larangan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Sebagai kaum yang minoritas, kaum muslimin dibeberapa negara berikut ini dipaksa untuk tidak melakukan puasa di bulan Ramadhan dengan berbagai alasan yang diberlakukan. Bukan hanya itu tak jarang jalan kekerasan pun dilakukan untuk melakukan tindakan tersebut. Tentu keadaan ini sangatlah bertentangan dengan hak asasi manusia, karena menjalankan kewajiban beragama adalah hal yang tidak boleh dilanggar. Berikut ini beberapa kasus-kasus pelanggaran berpuasa untuk umat Islam di beberapa Negara di Dunia.

Warga Muslim Dilarang Berpuasa Di 4 Negara Ini :

Larangan Berpuasa Bagi Muslim di Tiongkok

Siapapun pasti sudah tidak asing dengan negara ini, ya negara yang memiliki populasi terbanyak di dunia dan perilaku kopi paste nya yang mendunia. Ternyata mereka juga sangat kejam kepada kaum minoritas. Negara ini memang sangat tidak bisa berbuat adil kepada kaum minoritas yang berada di negaranya. Salah satunya adalah muslim Uighur yang harus merasakan kenyataan pahit tinggal di negara k0mun1s.

Negara ini memberlakukan aturan yang tidak masuk akal untuk para muslim yang ada di negaranya, tekhusus untuk muslim yang tinggal di Xianjiang. Pemerintah disana memberikan larangan kepada para umat muslim untuk tidak berpuasa dan mewajibkan semua kedai makanan untuk tetap buka.

Menerima larangan seperti ini tentu saja muslim Uighur tidak terima. Mereka pun melangsungkan protes, tetapi tidak pernah ada tanggapan dari pemerintah disana. Mereka memberikan alasan yang terbilang konyol. Katanya dengan dilarangnya aktivitas keagamaan akan menekan tindakan ektrimisme.

Larangan Berpuasa Kepada Warga Muslim Kamboja

Sama halnya dengan nasib kaum muslim minoritas di negara lainnya, nasib saudara muslim yang berada di Kamboja pun tidak kalah memprihatinkan. Kehidupan mereka tidak bisa dilepaskan dari aturan pemerintah yang sangat tidak adil kepada mereka. Mereka tidak diberikan kebebasan beragama, bukan hanya ibadah puasa saja yang dilarang disana, tetapi juga segala aktivitas peribadatan yang berbau Islami tidak dibolehkan sama sekali.

Larangan ini mulai ada semenjak Khmer Merah menguasai Kamboja. Para muslim di Kamboja kala itu dilarang untuk melakukan puasa di bulan Ramadhan, dan apabila melanggar maka akan diberikan hukuman yang sangat kejam.

Tak cukup sampai disitu diketahui pula bahwa Khmer Merah pernah memaksa umat muslim di Kamboja untuk memakan daging babi yang dalam agama Islam adalah makanan yang diharamkan. Hal ini belum pernah diangkat ke publik sebelumnya, tetapi pada persidangan tahun lalu terbongkar kengerian yang dilakukan komunis di negara tersebut.

Larangan Berpuasa Pada Muslim Rohingya

Kisah ini mungkin sudah bukan kisah yang asing lagi, bagaimana mengerikan dan tidak manusiawinya kehidupan muslim Rohingya yang harus dipaksa menerima keputusan pemerintah yang melarang mereka melakukan semua aktivitas keagamaan yang mereka yakini. Muslim Rohingya memang mendapatkan banyak tindakan ketidak adilan, bahkan pemerintah tidak akan ragu untuk menghilangkan nyawa mereka tanpa alasan yang jelas, sungguh ironis.

Puncaknya adalah saat terjadi pembantaian berdarah yang memaksa muslim Rohingya harus keluar dari Myanmar secepatnya dengan perahu-perahu mereka dan hidup sebagai pengungsi.

Sebelum tragedi itu terjadi pemerintah memang sudah memberlakukan aturan yang sangat keras terhadap para muslim Rohingya. Mereka melakukan berbagai tindakan kesewenang-wenangan dengan memberlakukan larangan berpuasa, dan ditutupnya masjid-masjid sebagai pusat ibadah masyarakat. Aksi ini tidak pernah benar-benar diangkat oleh media, sehingga semuanya terkesan seolah baik-baik saja.

Larang Bagi Muslim India Untuk Berpuasa

India adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Mayoritas penduduk disana beragama Hindu, tetapi masyarakat muslim pun ada disana. Bisa dikatakan populasi muslim di India sama jumlahnya dengan satu negara di Eropa. Tetapi yang menjadi ironis disana kebebasan masyarakat muslimnya sangat dikekang.

Konflik agama yang tidak terselesaikan dan adanya rasa intoleransi, seringkali membuat warga dengan agama Islam di India mendapatkan tindakan diskriminasi. Hal ini jelas terlihat dari prilaku bisa pemerintah dan juga tidak adanya upaya untuk memberikan solusi kepada kaum muslim di India. Banyak konflik agama yang terjadi di India adalah karena adanya gesekan antara agama Islam dan Agama yang menjadi mayoritas. Banyak dari orang-orang yang tidak berdosa menjadi korban dari konflik yang terjadi.

Sebagai kaum minoritas memang kaum muslim India sering mengalami hal-hal yang tidak adil. Salah satunya adalah larangan untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Ada sebuah kisah tentang seorang pekerja Muslim yang dipaksa untuk tidak berpuasa. Bukan sebatas kata-kata seorang parlemen itu pula memasukkan roti kepada mulut sang pekerja. Peristiwa ini menjadi berita yang heboh kala itu, tetapi pemerintah tidak memberikan komentar apapun.