Pengertian Enskripsi End to End

loading...

Pengertian Enskripsi End to End - Zaman sekarang ini hampir semua layanan transfer data informasi sudah di enskipsi. Tujuannya adalah tidak lain untuk untuk meningkatkan keamanan data yang di transfer tersebut. Sebenarnya masih ada saja celah yang bisa dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab untuk mengetahui informasi tertentu.

Hal inilah yang sering kali tidak disadari oleh pengguna di era digital seperti sekarang ini. Mungkin kamu sudah pernah mendengar Enskripsi End to End, misalnya saja di WhatsApp baru-baru yang tengah meningkatkan sistem keamanan penggunanya. Tetapi apa sih yang dimaksud dengan Enskripsi End to End?

Pengertian Enskripsi End to End

Pada intinya Enskripsi End to End adalah sebuah sistem keamanan untuk berkirim data atau pesan antar penggunanya. Jadi pesan tersebut hanya akan diketahui oleh si pengirim pesan dan penerimanya saja, inilah yang dimaksud dengan End to End. Jadi tidak akan pihak ketiga yang bisa mengetahui isi pesan atau data yang kamu kirimkan ke tujuan.

Contohnya adalah WhatsApp kini telah mengaktifkan fitur Enskripsi End to End untuk memberikan keamanan komunikasi pesan pengguna aplikasi tersebut. Dalam urusan ini pihak WhatsApp pun tidak bisa mengetahui pesan yang dikirimkan oleh para penggunanya.

Jadi kegiatan bertukar data seperti foto, video, pesan suara, dokumen, dan panggilan dapat dipastikan tidak akan bisa disadap oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Enskpirsi End to End itu aman?

Meskipun demikian beredar kabar bahwa kunci enskripsi end to end ini masih bisa di retas, yakni melalui kelemahan sistem jaringan SS& (Singalling System no.7)

Dari Okezone.com memang SS7 tidak dapat menjebol enskripsi tersebut, namun bisa mengelabui jaringan operator nirkabel dalam membantu peretas untuk dapat membuka akun duplikat WhatsApp dan Telegram yang menggunakan nama target.

Secara teknis peretas akan memanfaatkan kerentanan jaringan SS7 dan menipu operator yang digunakan target dan percaya bahwa nomor nomor teleponnya sama dengan nomor telepon target.

Pada tahap ini peretas akan menginstal WhatsApp dan Telegram di ponsel miliknya dengan menggunakan nomor target peretasan untuk mengatur account baru.

Jadi hal ini akan membuat peretas bisa menerima kode rahasia palsu yang membuktikan bahwa peretas tersebut adalah benar-benar pengguna yang sah dari akun yang diretasnya.

Setelah hacker berhasil mendapatkan akses penuh maka si hacker pun bisa berpura-pura menjadi akun yang diretasnya dalam melancarkan aksinya.

loading...